Terpejam Dalam Diam
Karya : marda
Malam tampak gelap awan mulai menghitam aku harap hujan turun, aku masih terhanyut dalam lamunan yg membuat aku lupa dalam segala hal suatu hal yg tidak bisa aku jelaskan?? Rasa sakit yg teramat sangat entahlah....!!!! Aku pikir tuhan akan mengerti dan bisa menghentikan rasa sakit ini, iya sakit yg sampai saat ini masih membekas, hingga rasa nya aku membenci siang, dan selalu menanti malam, sejak kepergian nya aku selalu saja berteman akrab dengan yg nama nya rindu, iya....??!! Terlihat bodoh memang, sambil bernyanyi "jangan pergi-pegi lagi aku tak mau sendiri temani aku tuk sebentar saja agar aku tak kesepian !!!" Iya lagu viera kesepian, sejak kejadian itu aku selalu mendengarkan lagu ini dalam setiap lamunan malam ku, duduk disamping balkon rumah aku menatap awan yg aku harap tidak akan bergantikan siang, iya aku selalu ngerasa sendiri, aku tau kok takdir yg tidak pernah bisa ditentang atau pun ditunda adalah kematian, tetapi....!!! Aku sangat percaya kematian hanya perpindahan alam bukan putus nya suatu hubungan, iya ini sudah 1 tahun berlalu, aku mengantarkan seseorang yg sangat ku nanti kan sampai sekarang, meski aku tau dia tidak akan kembali....!!! Iya wanita yang sangat hebat yg pernah ku kenal, dia sahabat aku wanita cantik berparas manis berambut panjang dan bersikap anggun, seribu pujian puisi pun tidak akan pernah seindah wujud diri nya yg ku kenal sewaktu dia masih hidup, entah dengan kata apa aku mengatakan nya atau pun mengungkap kan nya, aku masih sangat merindukan sosok nya, iya.... ketika tuhan menjeput nya sayang sekali aku tidak ada disamping nya atau pun mencoba menguat kan rasa sakit nya, meski rumah kami hanya beda satu blok saja, iya penyesalan yg bodoh !!! Dan sewaktu aku mendengar pengumuman dimushola komplek aku bergegas berlari kerumah nya, aku tepuk kedua belah pipi aku, aku tatap lagi bendera kuning bertajak dan papan nama ditulis kan nama sahabat aku, wajah aku memerah tubuh ku terasa dingin, jantung aku berdegup kencang, tubuh aku terasa melemah, aku langkah kan kaki memasuki rumah nya dengan keramaian warga yg mempersiap kan kedatangan mayat nya, ku lihat kasur kosong yg dibaca kan ibu-ibu komplek surah yasin, aku berteriak!!! "Hentikan,..sahabat aku belom meninggal dia saja tidak berbaring disini,...!!!" Dari arah belakang rumah ada seorang ibu menghampiri dan bergegas memeluk ku dengan tangisan yg tidak kalah histeris dengan ku..."syfa sudah dipanggil tuhan, yg sabar ibu harap dia kembali, dia masih dirumah sakit perjalanan dibawa pulang kerumah semoga dia kembali" iya ibu itu adalah orang tua sahabat aku, air mata aku terus menetes deras layak nya keran bocor, dengan wajah tidak percaya layak nya orang gila, aku menangis tertawa"hentikan...!!!" Jerit aku sambil berlutut jatuh kelantai, mamah sahabat aku masih memeluk aku dengan erat, iya aku tahu !!! Bukan hanya aku yg tidak percaya, tpi tuhan bukan begini cara nya, (ucap batin aku) tidak lama kemudian datang ambulance, dengan suara yg kencang seolah mengabarkan kesemua warga komp bahwa ada yg berduka hari itu, entahlah lutut ku semakin melemah, dan aku semakin terjatuh rasa nya, bayangan canda nya tawa nya, rasa nya baru kemaren kami banyak berharap dalam larut nya malam atau pun datang nya hujan, tpi apa ini....!!!! Ini bukan harapan tapi mimpi terburuk ku, sahabat aku digotong banyak orang, dan dibaring kan dikasur yg tadi nya kosong, sekarang sahabat aku berbaring disitu, ku tatap wajah nya dengan tajam, ku genggam jemari nya yg sdh dingin dan kaku, ku lihat bibir nya yg sdh tertutup rapat dan mata nya yg terlelap dalam tidur panjang nya, aku tidak bisa menahan tangis ku, aku menjerit ku peluk dia !!! Tidak ada yg melarang aku karna semua orang tau, kami sangat dekat, aku bisikan kata-kata yg aku harap dia dengar dan bisa bangun dari tidur panjang nya, "syfa ??? Kamu pernah bilang aku perempuan yg kuat tegar, kamu sebut aku sahabat, kamu bilang hal yg paling membuat mu sedih ketika meliat aku menangis kan???!!! Lihat aku sekarang sangat sedih ngeliat kamu terbujur kaku seperti ini?" Ucap aku sambil tersendat dalam berbicara, karna tidak tahan melawan tangis dan rasa berduka aku, ku tatap disamping ku ibu-ibu yg ikut terharu melihat keadaan aku, iya keadaan yg terlihat bodoh !!! "Sudah-sudah kamu sayang dia, tuhan lebih menyayangi nya" ucap ibu-ibu disamping ku.
Dan aku belajar merelekan nya dalam rasa takut aku yg teramat sangat dalam duka ku.
Iya itu sdh berlalu, satu tahun yg lalu...!!! Entah kenapa sejak itu aku tidak mengingin kan sahabat lagi, yg aku tahu dia memang sudah pergi tpi bukan berarti hubungan kami putus, dia tetap sahabat aku, malam sudah larut akhir nya hujan turun, terkadang aku suka bermain hujan meski pun sdh larut malam aku bermain dihalaman rumah aku, terkadang aku berjalan disekeliling komp ku, seolah hujan bisa menyampai kan semua rasa rindu ku dan menemani rasa takut aku, aku hanya akan berharap pada gelap dan hujan, yg aku tahu berharap pada cahaya dikalau gelap, semua terasa mimpi buruk, sejak itu aku membiasakan diri bermain dalam semua rasa takut terlelap dalam gelap bermain dalam dingin, dan aku yakin tuhan udah kasih rumah terindah yg aku harap suatu hari nanti !!! Kita bisa bareng lagi kekal abadi untuk selamanya.
EmoticonEmoticon